GAGAL DALAM BERUMAH TANGGA
3 min readGAGAL DALAM BERUMAH TANGGA
Suatu Kegagalan dalam membina sebuah rumah tangga memang sekarang ini lagi banyak yang
terjadi dan berbagai macam alasan yang di ungkapkan mulai dari ketidak cocokan sampai pihak ketiga yang dianggap sebagai penyebabnya.
Tanda-Tanda Gagal Dalam Rumah Tangga
1. KURANG KOMUNIKASI
Dalam sebuah hubungan komunikasi adalah hal yang paling penting. Anda dan dia sebagai pasangan kekasih haruslah tahu apa yang diinginkan satu sama lain. Dan juga, komunikasi adalah cara yang benar untuk meminimalisir adanya salah paham yang berujung dengan pertengkaran. Jadi, sangat penting untuk Anda tahu apakah hubungan Anda dan si dia sudah memiliki kualitas komunikasi yang baik.
2. SALING CURIGA
Di antara kedua pasangan atau pasangan suami istri kadang-kadang timbul rasa curiga yang dapat menjurus menjadi penyakit. Saling mencurigai atau sedikit-sedikit curiga bisa menjadi racun dalam sebuah hubungan. Curiga timbul karena kurang rasa percaya, sesuatu yang seharusnya menjadi pedoman dan batu penjuru dari hubungan yang sehat. Bagaimana menghindari perasaan curiga ini supaya tidak menjadi momok yang membayangi hubungan Anda? Saran-saran di bawah ini dapat membantu Anda untuk menghilangkan rasa curiga.
GAGAL DALAM BERUMAH TANGGA
3. ADANYA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
adanya kekerasan dalam rumah tangga adalah perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan
yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan
atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Sebagian besar korban KDRT adalah kaum perempuan (istri) dan pelakunya adalah suami, walaupun
ada juga korban justru sebaliknya, atau orang-orang yang tersubordinasi di dalam rumah tangga itu.
Pelaku atau korban KDRT adalah orang yang mempunyai hubungan darah, perkawinan,
persusuan, pengasuhan, perwalian dengan suami, dan anak bahkan pembatu rumah tangga yang tinggal dalam
sebuah rumah tangga.
Tidak semua tindakan KDRT dapat ditangani secara tuntas karena korban sering menutup-nutupi
dengan alasan ikatan struktur budaya, agama, dan belum dipahaminya sistem hukum yang berlaku.
Padahal perlindungan oleh negara dan masyarakat bertujuan untuk memberi rasa aman terhadap korban serta menindak pelakunya.
4. MASALAH EKONOMI
Masalah ekonomi merupakan masalah rumah tangga yang seringkali dialami oleh pasangan yang baru menikah maupun yang telah lama berumah tangga. Kesulitan-kesulitan hidup yang dihadapi tak jarang berkaitan dengan masalah ekonomi.
Hal ini tak boleh dianggap enteng apalagi dibiarkan begitu saja tanpa adanya solusi dan upaya,
sebab masalah ekonomi dalam rumah tangga ini sangat rentan menjadi permasalahan yang begitu besar lagi. Kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi akibat masalah ekonomi adalah percekcokan hingga rusaknya kehidupan rumah tangga.
5. KURANG PERHATIAN
Kurangnya perhatian suami terhadap isteri atau isteri terhadap suami jadi pemicu jga dalam
rusaknya hubungan berumah tangga,karena merasa diabaikan sehingga hilang rasa kebersamaan dan romantisme antara suami dan isteri.
6. TIDAK COCOK LAGI
Biasanya kalau salah satu pasangan melakukan selingkuh,alasannya dia merasa tidak tertarik lagi
dengan pasangannya,supaya hubungan terjalin dengan baik maka usahakan komunikasi terjalin dengan baik
dengan pasangan.
Dalam rumah tangga masalah itu pasti ada,tinggal bagaimana kita menyikapi dan
menyelesaikan permasalahan tersebut,karena rumah tangga sejatinya adalah menyatukan dua faham dan prinsip
yang berbeda,dan kalau tidak saling mengisi,melengkapi dan memahami kekurangan masing-masing maka keutuhan rumah tangga sulit terwujud.
Bila ada yang kurang sependapat,silahkan masukan pendapatnya di kolom komentar,semoga bermanfaat.
7. Orang Ketiga
Kehadiran orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga memang menjadi salah satu faktor penyebab retaknya hubungan suami atau istri.
Adanya pria atau wanita idaman lain dan terjadinya perselingkuhan tidak terlepas dari maraknya
pergaulan bebas tanpa adanya batasan dan tanpa dibentengi dengan keimanan yang kuat.
Selain menjadi rentan akan keretakan hubungan suami istri karena adanya “orang ketiga” juga
menjadi penyebab rusaknya keharmonisan keluarga hingga sampai berujung pada kehancuran rumah tangga.